Dari bangun tidur hingga tidur kembali, kita senantiasa meminta kepada Allah agar selalu diberikan rahmat dariNya. Rahmat Allah-lah yang membuat seekor burung gagak yang sangar tidak memakan telurnya dari sarangnya, seekor gajah yang besar tidak menginjak bayinya, seekor singa yang ganas tidak menerkam anaknya, dan bersebab rahmat Allah-lah jua kita bisa melaksanakan sketaatan kita kepada Allah subhanahu wata'ala, karena jika bukan karena rahmat dari Allah tidaklah mungkin terbesit di hati kita untuk dapat menjalankan ibadah kepadaNya meski kita telah merencanakannya dan mengazzamkannya secara rutin, betapa banyak saudara kita yang di luar sana yang memiliki badan yang sehat, harta yang berkecukupan, ilmu yang mumpuni, namun karena rahmat Allah belum bersemayam di hatinya maka mereka pun dilalaikan dengan kesibukan duniawi, abai akan perintah Allah dan lupa akan tujuan hidupnya di dunia ini.

Bersebab rahmat Allah jugalah kita bisa menghidarkan diri kita dari perkara-perkara yang dilarang oleh Allah, sebagaimana yang pernah terjadi padi Nabi Yususf alaihis salam tatkala beliau digoda oleh seorang wanita istri seorang pejabat negara, beliau dapat menghindarinya lantaran rahmat Allah, sebagaimana terabadikan dalam Al-Qur’an Surat Yusuf, Allah berfirman:
وما أبرئ نفسي إن النفس لأمارة بالسوء إلا ما رحم ربي إن ربي غفور رحيم
(Yusuf berkata) Tidak lah aku dapat berlepas diri dari nafsuku, sesungguhnya nafsu itu senantiasa mengajak pada kejahatan kecuali nafsu yang dirahmati Allah, sesungguhnya Robbku maha Pengampun dan Penyayang.

Rahmat Allah itulah yang senantiasa kita minta disetiap sholat kita ketika kita duduk diantara dua sujud; Robbigh firlii warhamnii... yaa Allah Ampunilah aku dan rahmatilah aku. Rahmat Allah juga yang khotib ucapkan di awal khutbah tadi; assalamualaikum warohmatullah... rahmat Allah juga yang kita mohonkan kepada Allah untuk orang yang sudah meninggal; Allahummaghfirlahu warhamhu... dan rahmat Allah jualah juga yang kita pintakan kepada Allah untuk kedua orangtua kita; Robbighfirlii waliwalidayya warhamhumaa...
Bahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَنْ يُدْخِلَ أَحَدًا عَمَلُهُ الْجَنَّةَ » . قَالُوا: وَلاَ أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « لاَ، وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِى اللَّهُ بِفَضْلٍ وَرَحْمَةٍ
Sesungguhnya Abu Hurairah berkata, ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “tidaklah seseorang masuk ke dalam surga karena amalnya.” beberapa sahabat bertanya: “Engkau juga tidak wahai Rasulullah?”, Beliau menjawab, “Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah.” (HR. Bukhari no. 5673 dan Muslim no. 2816)
Hadits ini janganlah diartikan bahwa kita cukup berpangku tangan saja karena percuma beramal sholeh kalau tidak dapat memasukkan kita ke dalam surga, bukankah kita selama ini beramal karena ingin masuk surga?
Tentu maksud hadits ini bukan begitu, justru untuk mendapatkan rahmat Allah subhanahu wata’ala kita harus memperbanyak amal sholeh. Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah ingin mengajarkan kepada kita akan sebuah hukum sebab akibat, bersabab kita beramal sholeh, kita mendapatkan rahmat Allah, maka karena Rahmat Allah-lah kita pun dimasukkan ke dalam surgaNya.
Amal sholeh adalah sebagai penentu tinggi dan rendahnya derajat manusia di surga Allah subhanahu wata’ala kelak.

Kalau kita membandingkan amal sholeh kita untuk mendapatkan surga Allah, tidak akan sebanding. Tidak mungkin bisa kita membayar surga Allah dengan amal perbuatan. Karena amalan yang kita lakukan penuh dengan cacat, sementara surga Allah terlalu sempurna untuk menjadi balasannya. Namun karena rahmat Allah sangat luas, ampunanNya sangat besar-lah kita bisa meraih surgaNya yang penuh dengan kenikmatan.
Sangking besarnya rahmat dan ampunan Allah subhanahu wata’ala, disebutkan dalam salah satu hadits qudsi, Allah subhanahu wata’ala berfirman:
Wahai para hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat kesalahan dan dosa pada  malam dan siang hari, sedangkan Aku mengampuni semua dosa; maka minta ampunlah kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian.

Maka dengan demikian, dengan apa kita dapat meraih rahmat Allah subhanahu wata’ala ?
Pertama: Memperbanyak Amal Sholeh.
Amal sholeh yang seperti apa yang dapat menghasilkan rahmat Allah subhanahu wata’ala?, tentu amal sholeh yang terhindar dari penyakit hati berupa; riya’, ujub, sum’ah, takabbur dll.
Amal sholeh yang diniatkan benar benar ikhlash untuk mendapatkan ridho Allah semata.
karena kita tidak tau amal sholeh yang mana yang akan mendapatkan rahmat dari Allah, maka memperbanya amal sholeh adalah keniscayaan bagi kita sebagai hamba yang sangat mengharapkan ridho dan rahmatNya

Dalam Surat An-Nahl ayat 97, Allah subhanahu wata’ala berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
 
Kedua: Memperbanyak Doa.
Bersebab kelemahan dan ketidakberdayaan kita, maka mohonlah kepada Allah akan rahmatNya. Memperbanyak do’a adalah bentuk kepasrahan kita kepadaNya. Maka dengan berdo’a inilah kita akan mendapatkan Rahmat dariNya, karena Allah pasti akan mengabulkan do’a para hambaNya selagi hambaNya tidak pernah berputus asa dari mengharapkan rahmat dariNya.
Ketiga: Sabar.
Disebutkan bahwa ketika semua orang yang beriman telah masuk surga, maka para malaikat akan masuk ke surga mereka dari pintu manapun, lalu mengucapkan selamat kepada mereka, sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 24:
سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.
Para malaikat memberikan ucapan selamat kepada penghuni surga karena kesabaran mereka selama di dunia, kesabaran mereka saat ditimpa musibah, kesabaran mereka dalam menjalankan perintah Allah dan kesabaran mereka dalam menjauhi larangan Allah subhanahu wata’ala.
Seakan-akan malaikat itu berkata: kalian telah bersabar waktu didunia dulu, maka surga inilah sebaik baik tempat untuk kalian. Kalian dulu semasa di dunia bisa saja melakukan hal-hal yang dilarang Allah, tapi kalian ingat akan janji Allah subhanahu wata’ala, maka kalian pun memilih untuk bersabar, maka surgalah balasan yang terbaik untuk kalian.

Wallahu A'lam Bishshawab

0 comments:

Posting Komentar