Di suku semende, selain terkenal dengan kenikmatan kopinya, ada juga seni bela diri yang dinamakan "Kuntau Pisau Due atau dapat juga disebut Silat Pisau Due".

Secarah Harfiah, Sebagian orang berpendapat asal kata kuntau adalah “Kun” dalam bahasa arab yang berarti “Jadi”. Tidak dipungkiri memang, suku semende yang berasal dari suku adat melayu memiliki ikatan darah dan ideologi yang kental dengan bangsa Arab. dan “Tau” yang berarti isyarat.
Sebagian yang lain mengatakan seni bela diri tradisional Kuntau ini berasal dari kata kûn-thâu (bahasa Hokkien) yang berarti “jalan kepalan,” atau lebih tepatnya diterjemahkan sebagai “pertempuran seni,”.

Jadi Kata Kuntau sendiri bermakna seni bela diri atau seni menjadikan setiap gerak dan isyarat anggota badan untuk mempertahankan diri dari segala macam bahaya dan ganguan.
Dikarenakan gerakan-gerakannya yang dianggap unik, yang tidak sekedar mengedepankan keindahan gerakan-gerakan semata, tetapi disesuaikan dengan jalan alam dan sangat dahsyat serta bertenaga.

Menurut K. Anwar Beck, seniman Palembang, seni bela diri tradisional Kuntau ini awalnya dibawa oleh para wali atau ulama besar dari Timur Tengah dan disebarkan ke asia bagian tenggara. Sebagian lagi berpendapat kesenian tradisional kuntau ini dibawa oleh para imigran yang datang dari Cina dan berprofesi di antaranya sebagai pedagang, buruh, dan profesi lainnya. Mereka datang ke Palembang di saat berkuasanya Kesultanan Palembang Darussalam.

Dengan adanya kemampuan masyarakat Palembang menguasai seni bela diri tradisional Kuntau, Kesultanan Palembang bersama masyarakat mampu angkat senjata melawan penjajah. Mereka tidak takut walaupun penjajah memiliki senjata yang lebih lengkap dan modern. (Tentu, Atas Izin dan Rahmat Allah subhanahu wata'ala)
Dalam seni beladiri Kuntau memiliki pakaian khas berwarna gelap, seperti hitam dan coklat pekat. Mulai dari baju, celana panjang, hingga ikat kepala.

Seni beladiri ini tersebar di seluruh wilayah Melayu antara lain Sumatera dan Kalimantan, tentu dengan ciri khas dan nama perguruan masing-masing. Di wilayah Sumatera Selatan sendiri, terdapat beberapa daerah yang terkenal akan aliran Kuntaunya, diantaranya Kuntau Sebalik yang berasal dari desa Sebalik, Tanjung Lago, Banyuasin; Kuntau Lintang dari Empat Lawang, serta Kuntau Pisau Due yang berasal dari Semende.

Dari Berbagai Sumber

0 comments:

Posting Komentar