Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“satu suapan ke mulut istri itu sadaqah yang lebih besar nilainya daripada anak yatim dan fakir miskin”
Ketika kita (wahai para suami) telah berusaha untuk memberikan nafqah kepada keluarga kita (istri), bisa jadi nafqah yang kita berikan masih separuhnya atau kurang, kalau kita melirik sabda Nabi di atas maka sesungguhnya nafqah yang sempurna itu hingga kita menyuapkan makanan ke mulut istri. Sebagian dari kita mungkin hanya memberikan nafqah pangan dengan cara memberi uang kepada istri, maka itu masih seperempat nafkah, mungkin ada yang memberi uang hingga membelikannya, mungkin itu baru separuh nafqah. Ada juga yang hingga ia memasakkannya, maka itu baru tiga perempat nafqah. Dan yang sempurna dari nafqah pangan yang kita berikan kepada istri kita adalah hingga suapan ke mulutnya. Begitu juga yang dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, beliau bukan hanya memerahkan susu untuk keluarganya, tapi juga hingga menyuapkannya. Maa syaaAllah.
So, mulailah makan itu pada suapan pertama dengan memberikannya pada istri kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar