Akhlak seorang manusia tidak sekedar harus mulia, tapi juga harus sempurna. Hemm… apa bedanya ya?
Ya tentu beda, kenapa? Karena setiap manusia pasti pada fitrahnya memiliki akhlak yang mulia, hanya saja lingkungan dan kehidupannya yang membuat ia berubah. Kita ketahui bahwa manusia itu lahir dalam keadaan fitrah, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى فِطْرَةٍ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (mulia), maka orangtuanyalah yang akan mempengaruhinya sehingga ia menjadi yahudi, nashrani atau majusi”

Nah, akhlak manusia yang sudah mulia ini tidak menutup kemungkinan ada pada diri orang-orang non islam, tapi akhlak yang mulia tidak akan sempurna tanpa adanya keimanan yang tulus kepada Allah subhanahu wata’ala. Makanya diutusnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk menyempurnakan akhlak yang mulia ini dengan keimanan kepada Allah dan Rasul-NYa. Sebagaimana dalam sabda beliau:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلاَقِ
“sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan Akhlaq yang mulia”

Orang yang berakhlak mulia mungkin dia akan berwibawa dihapan sekalian makhluq Allah, tapi jika kemuliaan akhlaq tersebut tidak disempurnakan dengan keimanan yang tulus kepada Allah, maka semua amal dari akhlaqnya akan terputus ketika di akhirat. Orang yang berakhlaq mulia nan sempurnalah yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Akhlak itu adalah jati diri seorang manusia, setiap manusia yang tidak berakhlak akan dihinakan oleh manusia yang lainnya bahkan makhluk Allah yang lainnya. Akhlaq adalah bunga yang harum bagi pemegangnya, kemana pun ia pergi akan menjadi kerinduan bagi orang lain, dimanapun ia berada akan menjadi kesejukan bagi orang di sekitarnya.
Kesempurnaan akhlaq yang mulia itu apabila kita mencontoh dari sumber dan praktisinya, siapa lagi kalau bukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemulian akhlaq beliau langsung Allah tegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam:
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْم
“dan sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung”

Akhlaq seorang Rasulullah pun dipuji oleh orang-orang yang memusuhinya sehingga banyaknya para raja yang diajak beliau masuk Islam pun terenyuh untuk memeluk Islam.
Begitu banyak sejarah Islam yang gemilang karena mengikuti tauladan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Tapi sebaliknya Akhlaq yang sudah terkaburkan dengan kebobrokan semakin membuat si pemilik akhlaq tersebut semakin jauh dari Allah dan semakin terjerembab dalam kubangan kenistaan.
Semoga Kita dapat mentauladi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam menghiasi hidup kita dengan akhlaq yang mulia na sempurna, sehingga yang kita dapatkan adalah kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin.


Depok, 14 April 2015

0 comments:

Posting Komentar