bukanlah pribadi
yang suka muncul ke permukaan
dengan obsesi yang menyala-nyala,
memaksa dunia melihat apa yang ku-punya.
Aku...
lebih suka memilih diam,
menyulam makna dalam percakapan seadanya,
membiarkan waktu yang membuka,
bukan topeng yang kau kira nyata.
Aku...
tak ingin memaksa dikenang
dengan teriak atau bendera,
aku hanya ingin kita saling mengenal
seperti hujan mengenali tanah,
perlahan, jujur, tanpa rencana.
Jika kau sabar,
kau akan tahu isi hatiku
bukan dari apa yang kukatakan
bukan dari apa yang mereka bicarakan
tapi dari bagaimana aku tetap tinggal
saat dunia memilih pergi.

0 comments:
Posting Komentar