Berikut ini contoh sederhana Kata Sambutan Lamaran Nikah Mewakili Keluarga Laki-laki. Pembaca boleh menyesuaikan dengan kondisi dan objek bicara masing-masing.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang telah menyatukan hati-hati kita dalam ikatan silaturahmi yang penuh kasih dan keberkahan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, sang pembawa cahaya dan teladan utama dalam kehidupan umat manusia.

 Bapak-bapak, ibu-ibu, dan seluruh keluarga besar yang kami hormati dan muliakan,

Kami bersyukur kepada Allah karena pada malam hari yang penuh kehangatan ini, kita dipertemukan dalam suasana yang insyaAllah penuh berkah. Sebuah pertemuan yang bukan hanya mempererat tali silaturahmi antarkedua keluarga, tapi juga menjadi awal dari perjalanan baru yang akan kami mohonkan izin serta restunya dari keluarga besar di sini.

Shalawat dan salam mari senantiasa kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan harapan semoga kita semua mendapat syafaat beliau di hari akhir kelak. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Pertama-tama, izinkan saya mewakili keluarga besar dari pihak laki-laki, khususnya keluarga Bapak Ahmad Rodhi dan Ibu Sri, menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas sambutan hangat dan penuh kekeluargaan yang kami rasakan sejak pertama kali kami menginjakkan kaki di rumah ini. Kehadiran kami mungkin merepotkan, namun percayalah, kami sangat menghargai segala bentuk penerimaan dan keramahan yang diberikan.

Kedua, kami hadir di sini membawa niat baik dan maksud mulia. Dengan segala kerendahan hati, kami datang untuk menyampaikan hajat dari adik kami tercinta, Ananda [Nama Laki-laki], yang dengan sepenuh hati dan dilandasi niat yang tulus karena Allah, bermaksud meminang putri Bapak [Nama Ayah Perempuan] dan Ibu [Nama Ibu Perempuan], yakni Adinda [Nama Perempuan]. 

InsyaAllah, niat ini bukan semata karena rasa suka atau cinta, tapi juga karena ingin menjalankan perintah agama dalam menyempurnakan separuh agama. Maka besar harapan kami, niat baik ini dapat diterima dengan lapang dada dan penuh keikhlasan oleh keluarga besar yang kami hormati ini.

Kami pun memahami bahwa lamaran ini adalah permulaan, langkah awal dari proses yang panjang dan penuh pertimbangan. Namun kami percaya, jika dilandasi dengan niat baik, insyaAllah Allah akan membukakan pintu-pintu kemudahan dan memberkahi setiap langkahnya.

Izinkan kami menutup sambutan ini dengan beberapa bait pantun sebagai ungkapan rasa bahagia dan harapan tulus:

Kalau bukan karena gerimis senja

Tak tumbuh subur bunga di taman

Kalau bukan karena cinta yang nyata

Tak datang kami membawa rombongan

 

Dari Tanjungpinang ke Pulau Penyengat

Singgah sejenak membeli atap

Bila hati telah sama sepakat

Tinggal kita pilih hari yang mantap

 

Biji selasih ditanam rapi

Disiram kasih tumbuh berseri

Bersama engkaulah pilihanku kini

Meniti hidup hingga akhir nanti

Kami juga membawa sedikit hantaran sebagai bentuk keseriusan dan penghormatan, serta bentuk jalinan kasih diantara kedua hati yang saling mengikat. Mungkin apa yang kami bawa ini tidaklah mewah atau berlebihan, tetapi semua kami siapkan dengan sepenuh hati, sebagai tanda cinta, niat baik, dan komitmen dari anak kami dan seluruh keluarga.


Semoga apa yang kami serahkan hari ini bisa diterima dengan senyum dan hati yang terbuka, sebagaimana bahagianya kami bisa bertemu dan bersilaturahmi dengan keluarga besar yang insya Allah akan segera menjadi bagian dari hidup kami.

Akhir kata, bila dalam tutur kata atau sikap kami terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kesempurnaan hanya milik Allah, dan kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kekhilafan.

Sampan kayu bermuatan lada

Melaju tenang menuju selatan

Jika tutur kami tak sempurna

Mohon maaf dari lubuk keikhlasan

 

Wallahul muwafiq ila aqwamit thariq.

Tsummas salamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Bonus:
Kalau kita mencampur santan
Mesti diaduk sampai merata
Kalau sudah sampai di Kota Medan
Malas hati nak balik ke Jakarta

Kalau bukan karena tinta
Takkan kugubah sebagai puisi
Kalau bukan karena cinta
Takkan hadir aku disini

Ini bukan pantun melayu, tapi pantun merayu. 😃

Tadi disebut disini kopinya enak
Macam-macam jenis kopinya.
kopi Lintong tadi, Kopi apa?
Kopi Siti Kalang juga Ada. 
Tapi ada kopi yang lebih nikmat lagi Pak?
Kopi-Nang engkau dengan Bismillah. 

0 comments:

Posting Komentar