Dzikir adalah aktifitas ibadah mengingat Allah subhaanahu wata'ala, dengan dzikir-lah hati kita akan menjadi tenang, karena Allah selalu ada di dalam hati kita.

"dan ingatlah, hanya dengan dzikrullah (mengingat Allah) hati akan menjadi tenang"

berikut adalah salah satu dzikir yang sangat dianjurkan membacanya tatkala pagi dan sore, dzikir yang langsung dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi waallam. yaitu dzikir

“A'udzubillaahis samii'il 'aliimi minassyaithoonirrojiim”
أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha  Mengetahui dari syaithan yang terkutuk.



“Bismillahirrohmaanirrohiim - Al hamdulillaahirobbil 'aalamiin - Ar rohmaanir  rohiim - Maaliki yaumid diin - Iyya ka na'budu wa iyya ka nasta 'iin -Iihdinash  shiroothol mustaqiim - Shirootol ladzina an'amta 'alaihim ghoiril magh dhuu  bi 'alaihim wa ladh dhool liin”
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ, الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ, إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ, اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ, صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ. آمين

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha  Pemurah lagi Maha Penyayang,  Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah  kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu)  jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai (Yahudi) dan bukan (pula jalan)  mereka yang sesat (Nasrani).
(Al-Fatihah:1-7)


“Bismillaahirrohmaanirrohiim - Alif Laam Miim - Dza likal kitaabu laaroi  bafiihi hudal lilmuttaqiin - Al ladziina yu'minuna bil ghoibi wa  yuqiimunassholaata wa mimma rozaqnaahum yum fiquun - Walladziina yu'  minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila ming qoblika wa bil aakhiroti hum  yuu qinuun - Ulaa ika 'ala hudam mir  robbihim wa ulaa ika humul muflihuun”
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ * الم * ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ *الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ * وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ * أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِّن رَّبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur' an) ini tidak ada keraguan padanya;  petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman  kepada yang gaib, yang mendirikan  shalat dan menafkahkan sebahagian  rezki yang Kami anugerahkan kepada  mereka, dan mereka yang beriman  kepada Kitab (Al Qur'an) yang telah  diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab  yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari  Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
(Al-Baqarah:  1-5)


Alloohu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuumu laa ta'khuzuhuu sinatuw walaa  naumun lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardhi man dzalladzii yasyfa'u  'indahu illa bi idznihi ya'lamu maa ba ina aidiihim wa maa kholfahum wa laa  yuhiithuuna bisyai-in min  'ilmihi illaa bi maa syaa -a wasi'a kursiyyuhus-samawaati wal ardhi wa laa yauuduhu hi fzuhuma wahuwal 'ali yyul 'azhiim. La  ikroha fid-diini qot tabayyanar-rusydu minal ghoyyi famay yakfur bith-thooghuuti wa yu' minu billahi faqo dis tamsaka bil 'urwatil wutsqoo lan  fishooma laha wallohu samii'un aliim . Allohu waliyyul ladziina aamanuu  yukhrijuhum minazh-zhulumaati ilan-n uuri walladziina kafaruu awliyaa-u  humuth-thooghutu yukhri-juunahum minan-nuuri ilazh-zhulumaati ulaa-ika  ash-haabun-naarihum fiihaa khooliduun
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ * لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَد تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَن يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِن بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ * اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Allah, tidak ada Tuhan (yang be rhak disembah) melainkan Dia Yang  Hidup kekal lagi terus menerus mengur us (makhluk-Nya); tidak mengantuk  dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak  mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.  Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat  memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Tidak  ada paksaan untuk (memas uki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang  ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia  telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus.  Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan  (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaithan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya  kepada kegelapan (kekafiran). Mereka  itu adalah penghuni neraka; mereka  kekal di dalamnya.
(Al-Baqarah: 255-257)


Lillahi maa fis-samawaati wa maa fil ardhi wa in tubduu ma fii anfusikum aw  tukhfuuhu yuhaasibkum bi hillaahu fayaghfiru limay-yasyaa-u wa yu'adzibu  may-yasyaa-u wallohu 'alaa kulli syai-in  qodiir. Aamanar rosuulu bima unzila  ilaihi mir-robbihi wal mu'minuuna kullu n aamana billahi wa malaaikatihi wa  kutubihi wa rusulihi laa nufarriqu baina ahadim-mir-rusulihi waqoluu sami'na  wa atho'naa ghufronaka robbana wa ilaikal-mashiir
لِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَإِن تُبْدُوا مَا فِي أَنفُسِكُمْ أَوْ تُخْفُوهُ يُحَاسِبْكُم بِهِ اللَّهُ ۖ فَيَغْفِرُ لِمَن يَشَاءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ *آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ 

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada  di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau  kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan  Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul telah beriman kepada Al  Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami  tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul  rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat".  (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya  Tuhan kami dan kepada Engkaulah  tempat kembali


Laa yukallifullohu  nafsan illa wus'ahaa lahaa maa kasaba t wa 'alaiha maktasabat, robbana laa  tuaakhidznaa in nasiina aw akhtho'naa, robbana walaa tahmil 'alainaa ishron  kama hamaltahu 'alal-ladziina min qobl inaa, robbana wa laa tuhammilnaa maa  laa thooqotalanaa bihi wa'fu 'annaa waghfirlanaa warhamnaa anta maulaanaa  fanshurnaa 'alal-qoumil-kaafiriin
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai  dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang  diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya.  (Mereka berdo`a): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika  kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan  kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada  orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau  pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong  kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. (Al-Baqarah: 284-286)


Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul huwalloohu ahad. Alloohush-shomad.  Lam yalid walam yuulad. Walam ya kul-lahuu kufuwan ahad (3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ * قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ * اللَّهُ الصَّمَدُ
 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ *وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah  lagi Maha Penyayang.  Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang  bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada  pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia


Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a'uudzu birobbil-falaq. Min syarri maa  kholaq. Wamin syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wamin Syarrin-naffaatsaati fil-'uqod. Wamin syarri haas idin idzaa hasad (3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ * قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِن شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ 

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.  Katakanlah: "Aku berlindung kepa da Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah  gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang  menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki


Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a'uudzu birobbin-naas. Malikin-naas.  Ilaahin-naas. Minsyarril-waswaasil-k hon-naas. Alladzii yuwaswisu fii  shuduurin-naas. Minal-jinnati wan-naas (3x)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ * قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَٰهِ النَّاسِ *مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.  Katakanlah: "Aku berlindung ke pada Tuhan (yang memelihara dan  menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaithan yang bi asa bersembunyi, yang membisikkan  (kejahatan) ke dalam dada manusia.  dari (golongan) jin dan manusia


“Ashbahnaa wa ashbahal (Amsaina wa amsaal)* mulku Lillahi walhamdu Lillahi Laa Syarii kalah Laa ilaaha illa huwa Wa illaihin nusyur”
*Dibaca saat sore
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ (أمْسَيْنَا وَأمْسَى) الْمُلْكُ ِللهِ، وَالْحَمْدُ ِللهِ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ هُوَ وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Kami berpagi hari dan berpagi hari pula kerajaan milik Allah, Segala puji bagi Allah, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan melainkan Dia dan kepada-Nya tempat kembali


“Ashbahnaa (amsainaa)* ‘ala fithrotil Islam wa kalimatil ikhlash wa ‘ala diini nabiyinaa Muhammadin shollawllahu ‘alaihi wasalam wa ‘ala millati abiinaa Ibroohima haniifan wa maa kana minal musyrikiin “

*Dibaca saat sore
أَصْبَحْنَا (أمْسَيْنَا) عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

Kami berpagi/bersore hari di atas fitrah Islam, di atas kalimat ikhas, di atas agama nabi kami: Muhammad saw, dan di atas millah (agama) bapak kami : Ibrahim yang hanif. Dan ia bukan termasuk golongan orang-orang musyrik


“Allahumma innii ashbahtu (amsaitu)* minka , fii ni’matin wa‘aa fiyatin wa sitrin fa A timma ‘alaiya ni’mataka  wa‘aa  fiyataka wasitroka fiddunyaa wal aakhirah
*Dibaca saat sore
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أصْبَحْتُ (أَمْسَيْتُ) مِنْكَ فِيْ نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ، فَأَتِمَّ عَلَيَّ نِعْمَتَكَ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِيْ الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ

Ya Allah, sesungguhnya aku berpagi/bersore hari dari-Mu dalam kenikmatan, kesehatan dan perlindungan. Maka sempurnakanlah bagiku kenikmatan, kesehatan dan perlindunga-Mu di dunia dan akhirat.


“Allahumma maa ashbaha (amsaa)* bii min ni’matin awbiahadin min kholqika faminka wahdaka laa syarikalaka falakal hamdu walakasyukru”
*Dibaca saat sore
اَللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ (أمْسَى) بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

Ya Allah, segala kenikmatan yang berpagi/bersore hari (terjadi) bersamaku atau bersama salah seorang dari makhluk-Mu, adalah dari-Mu semata; tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu rasa syukur


“Yaa robbi lakal hamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa’adhziimi sulthonik
يَارَبِّيْ لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ

Ya Robbi, bagi-Mu segala puji sebaimana seyogyanya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasan-Mu


“Rodhii tu billahi robba wa bil islamidiina wa bi Muhammadin nabiyaw warosuula
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا

Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai Nabi dan Rasul


“Subhaanallahi wa bihamdihi ‘adada kholqihi wa ridhoo nafsihi wa zinata ‘arsyihi wa midadaa kalimaatih”
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya sejumlah makhluk-Nya, serela diri-Nya, seberat arsy-Nya dan sebanyak tinta (bagi) kalimah Nya


“Bismillahil ladzii laa ya dhurru ma’asmihi syaiun fiil ar dhi walaa fisamaa I wa huwas samii’ul ‘aliim
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Dengan nama Allah, yang bersama namaNya tidak akan membahayakan sesuatupun yang ada di bumi dan langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi maha Mengetahui


“Allahumma inna na’uzdu bika min an nusyrika bika syai an na’lamuhu wa nastaqfiruka lima laa na’lamuh
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُبِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُهُ

Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kamu mohon ampun kepada-Mu untuk sesuatu yang tidak kami ketahui


“A’udzu bika limaatil llahit tammaa ti min syarri maa kholaq
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Aku berlindung dengan kalimat Allah yang maha sempurna dari kejahatan (makhluk) yang ia ciptakan


“Allahumma inni a’uudzu bika minal hammi wal hazan wa a’uzuu bika minal ‘ajzi wal kasal wa ‘auuzu bika minal jubni wal bukhl wa a’uzuu bika min gholabati daini wa kohrirrijal
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dari beban hutang dan kesewenang-wenangan orang lain


“Allahumma ‘aafinii fii badanii, Allahumma ‘aafinii fii sam’ii, Allahumma ‘aa finii fii bashorii
اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي

Ya Allah, sehatkanlah badanku; ya Allah sehatkanlah pendengaranku; ya Allah sehatkalah penglihatanku


“Allahumma innii ‘auudzu bika minal kufri wal faqr, Allahumma inni ‘auudzu bika min ‘adzabil qobri, laa ilaaha illa anta
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَآ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran ; ya Alah aku berlindung kepda-Mu dari azab kubur. Tiada Tuhan (yang haq untuk disembah) kecuali Engkau


“Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta kholaqtanii wa a naa ‘abduka wa a naa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika maastatho’tu a’udzubika min syarrimaa shona’tu abuu u laka bini’matika ‘alaiya wa a buu u bizanbii faagfirlii fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa anta
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي، لَآ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَ أَبُوْءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau ciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu, semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat-Mu (yang Engkau anugrahkan) kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah aku. Karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni segala dosa-dosa kecuali Engkau


“Astagfirullahal ladzii laa ilaaha illa huwal haiyul qoiyuum wa atuu bu ilaih
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Aku mohon ampun kepada Allah, yang tiada Tuhan kecuali Dia, yang Maha Hidup Kekal dan senantiasa mengurus (mahluk-Nya) dan Kepada_nya aku bertaubat


“Alloohumma sholli 'alaa muhammadin wa 'alaa alii muhammad, kamaa  shollaita 'alaa ibroohiima wa 'alaa aali ibroohiim, wa baarik 'alaa  muhammadin wa 'alaa alii  muhammad, kamaa baarokta 'alaa ibroohiima wa  'alaa aali ibroohiim, fil 'aalamiina  innaka hamiidum majiid
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَـلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ 

Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya , sebagimana Engkau berikan kepada Ibrahim dan keluarganya. Berikanlah barakah kepada Muhammad dan keluarganya sebagaimana telah Engkau berikan kepada Ibrahim dan keluarganya, di alam ini. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha mulia


“Subhaanallah wal hamdu lillahi wa laa ilaa ha illallahu wa llahu akbar
سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Maha suci Allah, segala puji pagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Mahabesar


“Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu  yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir
لَآ إِلَـهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ 

Tiada Tuhan melainkan Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia berkuasa atas segala sesuatu


“Subhaanakalloohumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illaa anta  astaghfiruka wa atuubu ilaik”
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلَهَ إِلَّآ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ 

Mahasuci Engaku, ya Allah dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu


Alloohumma sholli 'alaa sayyidina muhammadin 'abdika wa nabiyyika wa  rosuulikan-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallama tasliiman  'adada maa ahaatho bihi 'ilmuka wa kh oth tho bihi qolamuka wa ahshoohu  kitaabuk, wardholloohumma 'an saadaatinaa abii bakrin wa 'umaro wa  'utsmaana wa 'aliyy, wa 'anishshohaabat i ajma'iin, wa 'anit-taabi'iina wa  taabi'iihim bi ihsaanin ilaa yaumid-diin
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا عَدَدَمَا أَحَاطَ بِهِ عِلْمُكَ وَخَطَّ بِهِ قَلَمُكَ وَأَحْصَاهُ كِتَابُكَ، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ سَادَاتِنَا أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
Ya Allah, Berikanlah shalawat kepada nabi Muhammad sebagai; hamba-Mu, nabi-Mu, dan rasul-Mu; nabi yang ummi. Juga kepada keluarga dan para sahabatnya serta berikanlah keselamatan sebanyak yang terjangkau oleh ilmu-Mu; yang tergores oleh pena-Mu; dan terangkum oleh kitab-Mu. Ridhailah ya Allah, para pemimpin kami: Abu bakar, Umar, Ustman dan Ali, semua sahabat, semua tabi’in dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka sampai hari pembalasan. Mahasuci Tuhan-Mu; Tuhan kemuliaan, dari apa-apa yang mereka sifatkan. Dan keselamatan semoga tercurah kepada para utusan dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.


“Subhaana robbika robbil izzati ammaa yashifuun, wasalaamun alal mursaliina walhamdulillahi robbil aalamiin”
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Maha Suci Tuhanmu, Pemilik segala kemuliaan dari apa-apa yang mereka sifatkan. Keselamatan semoga tercurah kepada para utusan dan segala puji bagi Allah. Tuhan sekalian alam


Qulillahumma maalikal mulki tu’til mulka man tasyâ’u wa tanzi’ul mulka mimman tasyâ’, wa tu’izzu man tasyâ’u wa tudzillu man tasyâ’u, biyadikal khayru innaka ‘alâ kulli syay-in qadîr. Tûlijul layla fin nahâri wa tûlijun nahâra fil lail, wa tukhrijul hayya minal mayyiti wa tukhrijul mayyita minal hayy, wa tarzuqu man tasyâ’u bighairi hisaab.
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَن تَشَاءُ وَتَنزِعُ الْمُلْكَ مِمَّن تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ * تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ ۖ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ ۖ وَتَرْزُقُ مَن تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.  Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)".
(QS. Al-Imran : 26 - 27)


“Allahumma Inna haadza iqbaalu lailika wa idbaaru nahaarika wa ashwaatu du’aatika faghfirlii”
اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وَإِدْبَارُ نَهَارِكَ، وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْلِي

Yaa Allah, sesungguhnya inilah saat datangnya malam-Mu dan perginya siang-Mu serta suara permohonan kepada-Mu, maka ampunilah aku


“Allahumma innaka ta’lamu anna ha dzihil quluuba qadij tama ‘at ‘alaa mahabbatik, wal taqat ‘alaa thaa ‘atik, wa tawahhadat ‘alaa da’watik, wa ta‘aahadat ‘alaa nushrati syarii ‘atik, fawatstsiqilaahumma raabithatahaa, wa adim wuddahaa, wahdihaa subulahaa, wamla’haa binuurikalladzii laa yakhbuu, wasyrah shuduurahaa bifaidhil iimaani bik, wa jamiilit tawakkuli ‘alaik, wa ahyihaa bima’rifatik, wa amithaa ‘alaasy syahaadati fii sabiilik, innaka ni’mal maulaa wa ni’man nashiir, allahumma aamien. Wa shallillahumma ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa salllim”
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذِهِ الْقُلُوْبَ قَدِاجْتَمَعَتْ عَلَى مَحَبَّتِكَ، وَالْتَقَتْ عَلَى طَاعَتِكَ، وَتَوَحَّدَتْ عَلَى دَعْوَتِكَ، وَتَعَاهَدَتْ عَلَى نُصْرَةِ شَرِيْعَتِكَ، فَوَثِّقِ اللَّهُمَّ رَابِطَتَهَا، وَأَدِمْ وُدَّهَا، وَاهْدِهَا سُبُلَهَا، وَامْلَأْهَا بِنُوْرِكَ الَّذِيْ لَايَخْبُو، وَاشْرَحْ صُدُوْرَهَا بِفَيْضِ الْإِيْمَانِ بِكَ، وَجَمِيْلِ التَّوَكُّلِ عَلَيْكَ، وَأَحْيِهَا بِمَعْرِفَتِكَ، وَأَمِتْهَا عَلَى الشَّهَادَةِ فِيْ سَبِيْلِكَ، إِنَّكَ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ، اَللَّهُمَّ آمِيْنَ، وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ

Yaa Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul atas dasar kecintaan pada-Mu, bersua atas dasar ketaatan pada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dijalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari'at-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya. Yaa Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukanlah jalan-jalannya, dan penuhilah ia dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup , lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah tawakal kepada-Mu, hidupkanlah ia dengan pengenalan pada-Mu, dan matikanlah ia dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Yaa Allah kabulkanlah. Dan semoga sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kami Muhammad, kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya.


0 comments:

Posting Komentar