Kamis, 27 Agustus 2015

I’jaabu Binnafsi / Membanggakan diri (Pengertian dan sebab-sebabnya)


Pertama, pengertian I’jaab bin Nafsi mengandung beberapa arti. Antara lain: "Rasa senang, tertarik, atau kagum." A’jabahul-amruartinya "sesuatu itu telah menjadikannya senang", u’jiba bihi, artinya, "ia menjadi terikat dengannya". (Kitab lisanul-Arab, 1/185)
Allah SWT berfirman:
وَلَأَمَةٌ مُّؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِّن مُّشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. (QS. al-Baqarah [2] : 221)
قُل لَّا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ كَثْرَةُ الْخَبِيثِ ۚ
Katakanlah, "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu." (QS. al-Maidah [5] : 100)
كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا ۖ
Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. (QS. al-Hadiid [57] : 20)
Kedua, kemegahan, kemuliaan, dan kebesaran. A’jabahul-amru, artinya ‘merasa megah’, ‘mulia’, atau ‘besar dengan sesuatu’. Seorang mu’jib berarti ‘orang yang merasa megah, agung dan besar’ ketika ia memiliki sesuatu, baik kebaikan atau keburukan. (Kitab lisanul-Arab,1/185)
Allah Ta’ala berfirman:
وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنكُمْ شَيْئًا
Dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun. (QS. at-Taubah [9] : 25)
Menurut istilah dalam dakwah, I’jaab bin-nafsi yaitu ‘rasa senang dan bahagia, baik pada diri pribadi, kata-kata, ataupun perbuatan yang dilakukannya, tanpa memperhitungkan orang lain’. Sama saja, baik kesenangan itu karena suatu kebaikan atau keburukan, yang terpuji atau tercela. Jika dalam rasa senangnya itu disertai sikap mengejek atau merendahkan perbuatan orang lain, maka hal tersebut disebut ghuruur atau sangat ‘ujub’. Dan bila rasa senangnya disertai dengan merendahkan pribadi orang lain, maka hal itu dinamakan takabbur atau sangat ‘ujub’ sekali. (Mukhtashar Minhaj al-Qashidiin, hal 247-248)
Faktor-Faktor Penyebab I’jaab Bin-Nafsi
Seseorang yang terbiasa hidup di bawah asuhan orang tua yang memiliki suka dipuji, disegani —baik dalam hal kebaikan atau kebathilan, kekbal terhadap nasihat atau kritik, dan hal-hal lain yang termasuk dalam kategori I’jaab bin-nafsi—berpeluang besar terkena penyakit itu, kecuali bagi mereka yang mendapat rahmat Allah.
Oleh karena itu, Islam memberikan penegasan akan keharusan para orang tua untuk selalu berpegang teguh dengan manhaj (aturan Allah) —sebagaimana yang telah saya kemukakan ketika membahas bahaya israaf— karena hanya hal itu sajarah yang dapat memelihara mereka dari segala bentuk penyimpangan serta dapat menjadi suri teladan bagi seluruh anggota keluarganya.
Sanjungan dan Pujian
Ada sebagian orang yang senantiasa memperoleh pujian atau sanjungan secara langsung yang tidak memperhatikan adab memuji yang diajarkan oleh Islam, ia akhirnya tergila-gila dan mabuk kepayang karenanya. Lalu, ia beranggapan bahwa sanjungan dan pujian itu karena kelebihan dan kehebatan yang dimilikinya yang tidak dimiliki orang lain. Cetusan hati ini akan terus-menerus menari-nari dalam jiwanya sampai akhirnya ia tertimpa i’jaab bin-nafsi (membanggakan diri). Semoga Allah melindungi kita hal tersebut.
Barangkali inilah sebabnya Rasulullah shallahu alaihi wassalam mencela sanjungan dan pujian di hadapan orang yang dipuji, tetapi harus memperhatikan adab-adab yang beliau ajarkan. Mujahid bin Abi Mu’ammar meriwayatkan bahwa suatu hari pernah ada seseorang yang memuji seorang pemimpin. Kemudian Miqdad ibnul-Aswad menaburkan tanah ke mukanya, kemudian berkata:
"Rasulullah memerintahkan kami untuk menaburkan tanah kemuka orang yang suka memuji". (HR. Muslim)
Abdul Rahman bin Abi Bakrah meriwyatkan dari ayahnya bahwa pernah seseorang memuji orang lain di dekat Rasulullah shallahu alaihi wassalam. Melihat hal itu lalu beliau bersabda, "Celakalah bagimu, kamu telah memotong leher saudaramu". Rasulullah saw mengatakannya dengan berulang kali, kemudian bersabda lagi,"Jika salah seorang dari kalian harus memuji kawannya, maka hendaklah berkata, ‘Aku mengira fulan, dan hanya Allah yang berhak menilai, dan tidak sepatutnya seseorang menyucikan sesuatu mendahului penilaian Allah, aku mengira dia itu -jika telah mengetahuinya- begitu dan begini’."(HR Bukhari dan Muslim)
Berteman Dengan Orang yang Ujub
Sebagaimana kita ketahui, seseorang akan sangat dipengaruhi oleh kawannya, apalagi jika kawan itu memiliki kharisma pribadi yang kuat, keahlian, dan pengalaman dalam kehidupan. Ia akan terpengaruh oleh semua yang diungkapkan kepadanya. Maka jika kawannya menderita penyakit ‘ujub’, maka dengan mudah ia juga akan dijangkiti penyakit yang sama.
Terlena Kenikmatan dan Melupakan Allah
Segolongan aktivis dakwah ada yang telah dianugerahi nikmat oleh Allah, baik berupa harta, ilmu, kemampuan, kedudukan, dan sebagainya. Kemudian ia terlena oleh nikmat itu, dan melupakan Allah yang memberi nikmat itu. Di bawah pengaruh kenikmatan itu, akhirnya ia berbisik di dalam hatinya bahwa yang memperoleh nikmat seperti ia hanyalah orng-orang yang memiliki kemampuan dan kelebihan. Seperti diungkapkan Qur’an:
إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِندِي ۚ
"Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku."(QS. al-Qashas [28] : 78)
Bisikan seperti itu terus-menerus akan menguasai hatinya, sehingga mengira dirinya dan apa yang dilakukan, sekalipun ia melakukan kebathilan, itu i’jaab bin-nafsiWallahu’alam.

Sumber: Era Muslim

Rabu, 06 Mei 2015

Militer Khilafah Utsmaniyah Di Pasukan Diponegoro


Penjajahan Belanda di Nusantara selama 350 tahun tidaklah berlangsung dengan mulus tanpa perlawanan. Bangsa Muslim yang memiliki kehormatan dan harga diri ini tak henti-hentinya melawan. Jihad mempertahankan negeri dari serangan penjajah kafir adalah jalan hidup mereka semenjak dahulu kala. Tapi siapa sangka, ternyata pengaruh khilafah Utsmaniyah sangat besar di dalamnya.

Salah satu perlawanan terbesar yang sangat merepotkan Belanda adalah Perang Jawa (Java Oorlog) yang berlangsung dalam kurun 1825-1830. Perlawanan yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro ini berlangsung di sebagian Pulau Jawa. Medannya membentang dari Yogyakarta di pantai selatan hingga perbatasan Banyumas di barat dan Magelang di utara. Meski wilayah ini relatif kecil dalam ukuran zaman sekarang, kawasan ini adalah pusat kerajaan Jawa yang mulai digerogoti oleh kekuasaan Belanda.

Perlawanan ini berkobar lama dan berdarah, ratusan ribu korban jatuh, terutama dari pihak Muslim. Belanda sendiri kehilangan ribuan prajurit dan kasnya hampir kosong untuk membiayai perang. Belanda menghadapi musuh berat yang menentangnya bukan semata sebagai kekuatan penjajah yang merampas hak, namun sebagai kekuatan kafir yang membahayakan akidah Islam.

Perlawanan Pangeran Diponegoro disusun dengan struktur militer Turki. Nama berbagai kesatuannya merupakan adaptasi dari nama kesatuan militer Khilafah Utsmani. Panglima tertingginya adalah Sentot Ali Basah, adaptasi dari gelar Ali Pasha bagi jenderal militer Turki. Sementara unit-unitnya antara lain bernama Turkiyo, Bulkiyo dan Burjomuah menunjukkan pengaruh Turki. Bulkiyo adalah adaptasi lidah jawa bagi Bölük, struktur pasukan Turki dengan kekuatan setara resimen. Sementara jabatan komandannya adalah Bolukbashi.

Susunan militer khas Turki ini membedakan pasukan Diponegoro dengan pasukan Mangkunegaran Surakarta yang menggunakan struktur legiun (mengadopsi sistem Perancis). Juga berbeda dengan kesultanan Yogyakarta yang menggunakan struktur bregodo (brigade, mengadopsi sistem Belanda).

Kiriman Senjata

Tak hanya struktur militer ala Turki, Belanda bahkan mencurigai bahwa ada kiriman senjata dari Turki melalui pantai selatan Jawa. Karenanya pantai yang menghadap Samudera Hindia ini dijaga ketat. Deretan benteng kokoh dibangun Belanda menghadap lautan selatan. Sisanya antara lain masih bisa ditemukan di Cilacap, Jawa Tengah, dan Pangandaran, Jawa Barat. Penduduk lokal kini menyebutnya benteng pendhem (terpendam) karena sebagian strukturnya terpendam di bawah tanah.

Tak cukup dengan benteng berbentuk tembok fisik, benteng mitos agaknya juga dibangun oleh Belanda. Termasuk dengan menanamkan mitos tentang keramatnya pantai selatan. Belakangan muncullah mitos tentang Ratu Kidul yang hingga kini masih disembah dengan berbagai ritual oleh keraton maupun penduduk pesisir selatan.

Mitos tentang pantai selatan itu membuat penduduk lokal selalu dibayang-bayangi ketakutan pada kemurkaan Ratu Kidul. Mereka takut dan enggan mengeksplorasi potensinya. Termasuk potensinya sebagai gerbang hubungan internasional dengan dunia luar. Inilah yang diharapkan Belanda, perjuangan Muslim di Nusantara terisolir dari dunia Islam.

Dugaan penciptaan mitos oleh Belanda ini tidak berlebihan. Di antara program yang intens dilakukan oleh Belanda melalui sisi budaya adalah nativikasi. Upaya mengembalikan penduduk Muslim di Nusantara pada kepercayaan dan agama “asli” atau lokal. Program inilah yang mendorong Belanda tak segan mengeluarkan dana besar untuk mengkaji naskah-naskah kuno yang kini kebanyakan tersimpan di Leiden.

Hasil riset itu kemudian diwujudkan dalam tulisan-tulisan dan kitab-kitab yang kerap menjadi pegangan kelompok Kejawen seperti Darmogandhul dan Gathuloco. Isinya mengagungkan kehidupan Jawa pra-Islam, melecehkan syariat Islam dan mempromosikan teologi Kristen secara tersamar. Meski dianggap kitab kuno, penelitian sejarawan Muslim seperti Susiyanto dari Pusat Studi Peradaban Islam menunjukkan bahwa kitab-kitab itu dikarang pada era Belanda dan memuat ajaran teologi Kristen.

Sisa Laskar Diponegoro

Setelah Perang Diponegoro berakhir dengan kemenangan Belanda, pesisir selatan masih menjadi basis pasukan Diponegoro. Sisa-sisa laskarnya menyebar di pesisir selatan Kebumen dan Purworejo. Mereka biasa menyerang kepentingan Belanda di sekitar kota.

Oleh Belanda gerakan sisa laskar Diponegoro itu disebut sebagai para kecu (perampok yang bergerak siang hari) dan rampok (biasanya bergerak malam hari) yang terkenal di kawasan itu. Bisa jadi perkecuan dan perampokan itu dilandasi semangat terus berjihad melawan Belanda serta merampas ghanimah dan fa’i dari musuhnya. Wallahu a’lam.

Sumber: eramuslim

   *****************************

Begitulah Sejarah, Ilmu yang "tak pasti". terlalu banyak manipulasi, ditulis oleh siapa saja yang berkepentingan terhadap apa. banyak Fakta yang disembunyikan, atau fakta yang dibikin seolah ada.
Wallahu A'lam Bish-shawab.

Selasa, 21 April 2015

Disiplin Dalam Islam


Oleh: Ust. Zainal Arifin, S.Pd.I
(Alumni Ma'had Aly An-Nuaimy

Ta’rif :
Indhibat dalam qamus arab-indonesia al-ashri artinya adalah disiplin, dan disiplin itu sendiri dalam kamus ilmiyah popular artinya ketaatan pada peraturan atau tata tertib.
            Allah subhanhu wata’ala berfirman:

  
 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

            Tanpa adanya disiplin dan taat, maka apapun bentuk jama’ah atau kelompoknya tidak akan pernah bisa berjalan sesuai dengan program dan peraturan yang ada bahkan tujuan manusia itu sendiri dalam kehidupannya tidak akan pernah tercapai.

Akibat Tidak Adanya Indhibat (indisipliner)
  1. Diturunkannya Nabi Adam dari surga ke bumi akibat sikap indisiplinernya dalam menjauhi larangan Allah yaitu agar tidak memakan buah khuldi. Kesalahan Adam itu merupakan fitrah manusia.
  
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.

  1. Diusirnya iblis dari surga karena ia enggan bersujud pada Adam karena merasa ia lebih mulia dari Adam yang diciptakan dari tanah sedangkan ia dari api. dan kesalahan iblis ini adalah merupakan sifat dan tabiatnya yang selalu membangkang terhadap perinyah Allah.

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.

  1. Tertolaknya qurban persembahan qabil karena adanya indisipliner terhadap perintah Allah.
  2. Diazabnya kaum-kaum sebelum nabi Muhammad. Seperti kaum nuh, luth, tsamud, ‘aad, fir’aun, dan lain-lain yang disebabkan keberpalingan mereka terhadap agama Allah yang dibawa para rasul.
  3. Kekalahan kaum muslimin dalam perang uhud, karena indisipliner dari 50 tentara pemanah yang dipimpin oleh Abdullah bin jubir al-anshory agar tidak meninggalkan jabal uhud dalam keadaan apapun
  4. Adanya bencana yang selalu melanda negeri ini seperti banjir, tanah longsor, gempa, kecelakaan lalu lintas merupakan akibat dari ulah manusia sendiri yang tidak ada ketaatan dan indhibat dalam menjaga amanat Allah.
Macam-Macam Indhibat :
            Manesfitasi indhibat selalu tercermin pada sikap para rasul dan orang-orang beriman yang selalu komitmen dengan al-qur’an dan as-sunnah.
  1. Indhibat dalam waktu. Allah swt. Berfirman dalam surat al-ashr
   
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
            Hasan al-banna berkata “waktu adalah kehidupan, kehidupan manusia hanyalah waktu yang ia habiskan sejak dilahirkan hingga saat kematiannya” maka hendaklah seorang mukmin selalu menjaga waktunya dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia dengan tepat. Seperti selalu melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya dan selalu menepati janji dalam pergaulannya.
  1. Indhibat dalam berjanji, seperti yang telah dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah dalam bai’at aqabah yang kesatu maupun yang kedua, dan juga seperti di dalam perjanjian hudhaibiyah.



Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu


  
Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

  1. Indhibat dalam amal (pekerjaan)
  


Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
Optimal dalam melakukan pekerjaan merupakan wujud indhibat. Imam Hasan Al-banna berkata “kewajiban itu lebih banyak dari waktu, maka bantulah saudaramu dalam memanfaatkan waktunya”

  1. Indhibat dalam perintah
  
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

   
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

Tauladan indhibat dari para rasul dan sahabat:
a.       Ketaatan Nabi Nuh as. Ketika diperintahkan membuat perahu kapal di daratan padang pasir yang tandus
b.      Ketaatan Nabi Ibrahim as. Ketika diperintahkan Allah menempatkan anak dan isterinya di lembah yang gersang nan tandus
c.       Ketaatan Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail saat diperintahkan untuk menyembelih ismail
d.      Ketaatan umi musa saat diperintahkan untuk membuang anaknya musa ke sungai nil karena kekhawatirannya terhadap fir’aun.

Cara Memperoleh Kebiasaan Indhibat :
            Yaitu dengan cara memahami nilai-nilai indhibat yang ada dalam rukun islam kemudian menerapkannya dalam amaliyah nyata:
  1. Syahadatain, yang berkonsekuensi
a.       Hanya beribadah kepada Allah dengan syariat yang diajarkan rasulNya dan menjauhi taghut
b.      Membenarkan semua berita yang datang dari rasul
c.       Mentaati semua perintah Allah dan rasulnya dan menjauhi laranganNya
  1. Shalat
Umat islam diperintahkan melaksanakan sholat bukan hanya melaksanakannya sebagai rutinitas saja, tapi lebih dari itu shalat harus dilakukan dengan ikhlas, khusyuk dan memenuhi hak-hak dalam shalat itu sendiri.
  1. Zakat. Ia adalah ibadah yang terikat dengan haul dan nishab
  2. Puasa. Ia adalah ibadah yang dikhususkan oleh Allah dalam ganjarannya
  3. Haji. Ibadah yang terikat dengan waktu dan tempat dan memerlukan kesiapan yang matang seperti harta, fisik, dan mental.
Buah Dari Indhibat
  1. Selalu dapat pertolongan dari Allah swt.
  2. Hidup terasa tanpa beban karena tidak tersiksa dengan perasaan-perasaan bersalah
  3. Disenangi orang di sekitar

Wallahu a’lam bishawab

Senin, 20 April 2015

How To Be Rich “Menggapai Kekayaan Dengan Mendekatkan Diri Pada Sang Maha Pemberi Rezki”



Oleh: Ust. Suparyono (Anggota Legislatif Kota Depok)
Disampaikan di Pengajian Rutin Ahad Pagi Masjid Al-Muttaqin Pondok Sukmajaya, Depok



SEBUTAN HARTA DALAM AL QUR ‘AN
  1. Maal/amwal
  2. Dunia
  3. Al hubb  (Wa innahu lihubbil khairi lasyadid)
  4. Nama bendanya langsung (seperti; emas, binatang, dll.)
Sikap Kita Terhadap Harta
  1. Bekerjalah untuk duniamu seakan kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan kamu akan mati besok
  2. Rebutlah apa saja yang telah Alloh sediakan untukmu berupa kampung akhirat tapi jangan lupakan nasib kamu di dunia
  1. Merebut dunia vs Mencintai dunia (merebut dunia bukan untuk mencintainya), sebaik baik harta adalah berada di tangan orang yang sholeh.
PERINTAH  MENJADI KAYA DAN MENGHINDARI KEMISKINAN
  1. Wa aqiimusholah wa atuzzakah…. (hanya orang kayalah yang berzakat)
  2. Yadul ‘ulya khoirun min yadi shufla (tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah)
  3. Al mu’minul qowiyyu khoirun minal…. (mukmin yang kuat – kuat dalam segala asfek termasuk harta- lebih Allah cintai dari pada mukmin yang lemah)
  4. Seandainya saja kemiskinan itu berupa makhluk niscaya sudah aku penggal lehernya (Ali bin Abi Tholib)
  5. Doa Nabi: Allohumma inni a’udzu bika minalkufri wal faqr (ya allah aku berlindung kepadaMu dari kefaqiran/kemiskinan dan kekafiran)
  6. Ni’mal maalu sholih lilmari sholih (sebaik baik harta adalah berada di tangan orang yang sholeh)
  7. Robbana atina Fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqinaa adzabannar….
FAKTA SEJARAH
1.Rosululloh SAW  orang kaya
2.Abu Bakar Shiddiq  RA  orang kaya
3.Umar Bin Khottob RA orang kaya
4. Utsman bin Affan RA orang kaya
5. Abdurrahman Bin Auf  RA orang kaya
6. Umar Bin Abdul Aziz dan masyarakatnya orang kaya, sampai sulit sekali mencari mustahiq yang mau menerima zakat.
7. Imam Abu Hanifah juga kaya

TIGA KESALAHAN BESAR YANG MEMBUAT KITA MISKIN
  1. Salah persepsi (diantaranya: ketika membaca sejarah bahwa Rasulullah tidur di atas pelepah korma sampai badannya berbekas seakan ini alasan bahwa Beliau adalah orang yang tidak mampu, padahal terbukti mahar Rasulullah ketika menikahi khodijah dengan puluhan ekor onta)
  2. Salah memilih tempat
  3. Salah belanja

DEVINISI KAYA
1. Ketika seseorang memiliki penghasilan minimal 2 US Dollar/hari
2. Ketika seseorang memiliki penghasilan minimal 1,5 US Dollar/hari
3.Ketika seseorang memiliki penghasilan diatas nisob zakat
4. Ketika seseorang memiliki penghasilan lebih dari kebutuhannya
5. Ketika seseorang memiliki passive income melebihi gaya hidupnya  ( R. Teosaki )

DUA STRATEGI BESAR
1.  Perbesar dan perbanyak pintu masuknya
2.  Perkecil dan persedikit pintu keluarnya

YANG PALING PENTING
Dunia/harta ibarat seekor anjing dengan Tuannya, kalau kamu ingin memiliki anjing itu jangan kamu kejar anjingnya pasti kamu akan kalah karena kaki anjing ada empat sementara kakimu hanya dua.  Kalau kamu menginginkan  anjing itu dekatilah tuannya. Kalau kamu menginginkan harta kekayaan maka banyaklah perdekatkan diri kepada pemilik harta itu yaitu Allah subhanahu wata’ala.

Beberapa Cara Agar Kita Menjadi Kaya Harta
1. Bersyukur
… Jika kamu bersyukur pasti akan Alloh tambah nikmat itu dan jika kamu kufur ketahuilah bahwa Azab Alloh sangatlah pedih (Al-Qur’an Surat Ibrahim)
  1. Perbanyak ibadah
  2. Tidak mubazir
  3. Menggunakan nikmat Alloh sesuai peruntukan
  4. Memelihara nikmat Alloh
  5. Berbagi


2. Beristighfar
Nuh berkata kpd kaumnya “ beristigfarlah kalian semua kepada Alloh, Sesungguhnya Ia maha pengampun, Dia akan mengirimkan kepada kalian hujan, Dan Dia akan memberikan kepada kalian harta benda dan anak-anak, dan Dia akan tumbuhkan untuk kalian Kebun/hutan-hutan dan akan Dia jadikan untuk kalian sungai-sungai  ( QS Nuh : 10-11

3. Bershodakoh
1. Man jaa a bilhasanati falahu ‘asyru …..  barang siapa yang melakukan kebaikan maka baginya ganjaran sepuluh kali lipat.
2. Tidak akan berkurang harta karena shodakoh
3. Siapa yang mendekatkan dirinya kepada Alloh dengan kebaikan sejengkal maka Allah akan mendekatinya lebih dari itu dan seterusnya.
4. Ma min yaumin yushbihu fihil ‘ibadu illa

4. Bersilaturrahim
     Siapa yang ingin dibentangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia bersilaturahmi
SILATURRAHIM DAPAT MENGHASILKAN:
  1. Informasi
  2. Inspirasi
  3. Promosi
  4. Relasi
 5. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Ridhollohi fi ridho walidain

6. Banyak Beramal Sholeh
Man ‘amila sholihan min dzakarin aw untsa wa hua mukminun fa lanuhyiyyannahu hayatan thoyyibah (barang siapa yang beramal sholeh baik itu laki2 maupun perempuan sedangkan ia beriman maka baginya kehidupan yang baik)

7. Sholat Duha
Wahai anak Adam  sholatlah untuk-Ku empat rokaat pada permulaan siang ( dhuha )  maka akan Aku cukupkan kebutuhanmu di sore hari  (Hadits qudsi diriwayatkan oleh Turmuzi)

8. Membaca Surat Alwaqiah Setiap Malam
Man qoroa surotal waqiah  kulla lailatin lam tushibhu faqotun abadan (barang siapa membaca surat al-waqiah setiap malam, maka tidak akan ditimpakan baginya kemiskinan selamanya)
9. Banyak Berzikir
  1. Faman a’rodho an dzikri fainna lahu ma’isyatan dhonka wa nahsyuruhu yaumal qiyamati a’ma (barang siapa berpaling dari berdzikir kepadaku maka baginya kehidupan yang sempit …)
  2. Ala bi dzikrillahi that mainnul qulub (hanya mengingat Allah-lah hati menjadi tenang)

10. Tidak Tidur Setelah Subuh
Satu  pagi Rosululloh melihat keluar rumah melalui jendela kemudian beliau berkata kepada Aisyah RA “Caba kamu lihat para malaikat sedang membagikan rizki kepada manusia”

11. Menikah
Dan nikahilah orang-orang sendirian diantara kalian dan orang-orang yang sholih diantara budak laki-laki dan budak perempuan kalian, jika mereka miskin maka Alloh lah yang akan mengkayakan mereka dengan segala karunianya

12. Membantu Orang lain
 Innalloha fi ‘aunil ‘abdi ma damal ‘abdu fi ‘auni akhihi (Allah akan menolong hambanya selagi hamba tersebut mau menolong saudaranya)

13. Bertaqwa
…Siapa yang bertaqwa kepada Alloh maka Alloh akan memberikan kepadanya solusi dari berbagai masalah dan akan memberinya rizqi dari jalan yang tidak pernah ia sangka… ( Surat Tholaq : 3-4 )

14. DOA
  1. Berdoalah kepada ku pasti akan aku penuhi permintaanmu
  2. Kalau ada hambaKu yang bertanya kepadamu tentang Aku, katakan kepadanya bahwa Aku dekat, Aku akan menjawab semua permintaannya jika mereka meminta
  3. Allohumma inni audzubika minal hammi walhazan … (ada di Al-Ma’tsurat)
  4. Allohumma inni audzu bika minal kufri wal faqr
  5. Allohumma inna nasalukal huda wattuqo wal afaafa walghina (alghina=kekayaan)

15.MENOLONG ALLOH
Wahai orang-orang yang beriman jika kalian menolong Agama Alloh SWT pasti Alloh akan menolong kalian  dan menguatkan prinsip kalian (QS Muhammad)
Tiga kelompok manusia yang berhak mendapat pertolongan Alloh :
    1. Mujahid Fi sabililah
    2. Budak yang berusaha membebaskan dirinya dari perbudakan
    3. Orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan 

Wallahu A'lam Bish-Shawab.

Selasa, 14 April 2015

Akhlak Yang Mulia Nan Sempurna

Akhlak seorang manusia tidak sekedar harus mulia, tapi juga harus sempurna. Hemm… apa bedanya ya?
Ya tentu beda, kenapa? Karena setiap manusia pasti pada fitrahnya memiliki akhlak yang mulia, hanya saja lingkungan dan kehidupannya yang membuat ia berubah. Kita ketahui bahwa manusia itu lahir dalam keadaan fitrah, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى فِطْرَةٍ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (mulia), maka orangtuanyalah yang akan mempengaruhinya sehingga ia menjadi yahudi, nashrani atau majusi”

Nah, akhlak manusia yang sudah mulia ini tidak menutup kemungkinan ada pada diri orang-orang non islam, tapi akhlak yang mulia tidak akan sempurna tanpa adanya keimanan yang tulus kepada Allah subhanahu wata’ala. Makanya diutusnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk menyempurnakan akhlak yang mulia ini dengan keimanan kepada Allah dan Rasul-NYa. Sebagaimana dalam sabda beliau:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلاَقِ
“sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan Akhlaq yang mulia”

Orang yang berakhlak mulia mungkin dia akan berwibawa dihapan sekalian makhluq Allah, tapi jika kemuliaan akhlaq tersebut tidak disempurnakan dengan keimanan yang tulus kepada Allah, maka semua amal dari akhlaqnya akan terputus ketika di akhirat. Orang yang berakhlaq mulia nan sempurnalah yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Akhlak itu adalah jati diri seorang manusia, setiap manusia yang tidak berakhlak akan dihinakan oleh manusia yang lainnya bahkan makhluk Allah yang lainnya. Akhlaq adalah bunga yang harum bagi pemegangnya, kemana pun ia pergi akan menjadi kerinduan bagi orang lain, dimanapun ia berada akan menjadi kesejukan bagi orang di sekitarnya.
Kesempurnaan akhlaq yang mulia itu apabila kita mencontoh dari sumber dan praktisinya, siapa lagi kalau bukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemulian akhlaq beliau langsung Allah tegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam:
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْم
“dan sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung”

Akhlaq seorang Rasulullah pun dipuji oleh orang-orang yang memusuhinya sehingga banyaknya para raja yang diajak beliau masuk Islam pun terenyuh untuk memeluk Islam.
Begitu banyak sejarah Islam yang gemilang karena mengikuti tauladan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Tapi sebaliknya Akhlaq yang sudah terkaburkan dengan kebobrokan semakin membuat si pemilik akhlaq tersebut semakin jauh dari Allah dan semakin terjerembab dalam kubangan kenistaan.
Semoga Kita dapat mentauladi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam menghiasi hidup kita dengan akhlaq yang mulia na sempurna, sehingga yang kita dapatkan adalah kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin.


Depok, 14 April 2015

Kamis, 19 Maret 2015

Teladan Hidup dan Nilai-Nilai Kehidupan


Ketika John Lennon ditembak di New York tahun 1980, mantan anggota The Beatles itu meninggalkan uang $ 550 juta, ditambah lagu Imagine, lagu cinta dan perdamaian dunia, yang diwariskan bagi dunia.
Itu yang tampak dari luar.
Majalah Time berhasil mewancarai Julian, putra John Lennon yang berkata jujur tentang ayahnya, "Satu2nya yang diajarkan dan diwariskan ayah adalah bagaimana caranya tidak menjadi seorang ayah. Dari sudut pandang saya, ia adalah orang yang munafik. Ayah boleh saja menggaungkan perdamaian dan cinta ke seluruh dunia, tetapi ia tidak pernah menunjukkannya kepada orang2 yang seharusnya paling berarti baginya, isteri dan putranya. Bagaimana Anda bisa berbicara tentang perdamaian dan cinta namun memiliki keluarga yang tercerai berai, tidak ada komunikasi, serta hidup dengan perzinahan, dan perceraian?"
Membaca kisah hidup John Lennon yang diungkapkan oleh anaknya sendiri sangatlah menyedihkan. Meski ia terlihat begitu sukses dan kaya, sebenarnya ia sangatlah miskin dan gagal dalam menjalani kehidupan.
Jangan sampai kita terjebak dengan menganggap bahwa uang, kekayaan dan pekerjaan adalah segala2nya. Ingatlah bahwa keluarga dan anak2 kita jauh lebih penting dari semuanya itu.
Meski John Lennon mewariskan $ 550 juta, ia gagal mewariskan arti kehidupan yang sebenarnya kepada keluarga.
Meski John Lennon berhasil mewariskan lagu Imagine bagi perdamaian dunia, ia gagal mewariskan cinta dan perdamaian di keluarganya.
Berbicara tentang warisan, hampir kebanyakan orang selalu mengaitkan hal ini dengan uang, kekayaan atau segala sesuatu yang bersifat materi. Namun sebenarnya ada warisan yang jauh lebih berharga dan bernilai dibandingkan semua materi tersebut, yaitu teladan hidup dan nilai-nilai kehidupan.
Warisan berupa kekayaan dan materi bisa hilang, namun warisan berupa teladan dan nilai2 kehidupan akan dikenang sepanjang masa.
Tentunya belum terlambat bagi kita semua untuk mewariskan teladan dan nilai-nilai kehidupan ini.

wallahu a'lam. Semoga bermanfa'at...

sumber: Anonim