Selasa, 21 April 2015

Disiplin Dalam Islam


Oleh: Ust. Zainal Arifin, S.Pd.I
(Alumni Ma'had Aly An-Nuaimy

Ta’rif :
Indhibat dalam qamus arab-indonesia al-ashri artinya adalah disiplin, dan disiplin itu sendiri dalam kamus ilmiyah popular artinya ketaatan pada peraturan atau tata tertib.
            Allah subhanhu wata’ala berfirman:

  
 Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

            Tanpa adanya disiplin dan taat, maka apapun bentuk jama’ah atau kelompoknya tidak akan pernah bisa berjalan sesuai dengan program dan peraturan yang ada bahkan tujuan manusia itu sendiri dalam kehidupannya tidak akan pernah tercapai.

Akibat Tidak Adanya Indhibat (indisipliner)
  1. Diturunkannya Nabi Adam dari surga ke bumi akibat sikap indisiplinernya dalam menjauhi larangan Allah yaitu agar tidak memakan buah khuldi. Kesalahan Adam itu merupakan fitrah manusia.
  
Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini yang menyebabkan kamu Termasuk orang-orang yang zalim.

  1. Diusirnya iblis dari surga karena ia enggan bersujud pada Adam karena merasa ia lebih mulia dari Adam yang diciptakan dari tanah sedangkan ia dari api. dan kesalahan iblis ini adalah merupakan sifat dan tabiatnya yang selalu membangkang terhadap perinyah Allah.

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.

  1. Tertolaknya qurban persembahan qabil karena adanya indisipliner terhadap perintah Allah.
  2. Diazabnya kaum-kaum sebelum nabi Muhammad. Seperti kaum nuh, luth, tsamud, ‘aad, fir’aun, dan lain-lain yang disebabkan keberpalingan mereka terhadap agama Allah yang dibawa para rasul.
  3. Kekalahan kaum muslimin dalam perang uhud, karena indisipliner dari 50 tentara pemanah yang dipimpin oleh Abdullah bin jubir al-anshory agar tidak meninggalkan jabal uhud dalam keadaan apapun
  4. Adanya bencana yang selalu melanda negeri ini seperti banjir, tanah longsor, gempa, kecelakaan lalu lintas merupakan akibat dari ulah manusia sendiri yang tidak ada ketaatan dan indhibat dalam menjaga amanat Allah.
Macam-Macam Indhibat :
            Manesfitasi indhibat selalu tercermin pada sikap para rasul dan orang-orang beriman yang selalu komitmen dengan al-qur’an dan as-sunnah.
  1. Indhibat dalam waktu. Allah swt. Berfirman dalam surat al-ashr
   
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
            Hasan al-banna berkata “waktu adalah kehidupan, kehidupan manusia hanyalah waktu yang ia habiskan sejak dilahirkan hingga saat kematiannya” maka hendaklah seorang mukmin selalu menjaga waktunya dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia dengan tepat. Seperti selalu melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya dan selalu menepati janji dalam pergaulannya.
  1. Indhibat dalam berjanji, seperti yang telah dicontohkan oleh para sahabat Rasulullah dalam bai’at aqabah yang kesatu maupun yang kedua, dan juga seperti di dalam perjanjian hudhaibiyah.



Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu


  
Dan tepatilah Perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

  1. Indhibat dalam amal (pekerjaan)
  


Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.
Optimal dalam melakukan pekerjaan merupakan wujud indhibat. Imam Hasan Al-banna berkata “kewajiban itu lebih banyak dari waktu, maka bantulah saudaramu dalam memanfaatkan waktunya”

  1. Indhibat dalam perintah
  
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

   
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

Tauladan indhibat dari para rasul dan sahabat:
a.       Ketaatan Nabi Nuh as. Ketika diperintahkan membuat perahu kapal di daratan padang pasir yang tandus
b.      Ketaatan Nabi Ibrahim as. Ketika diperintahkan Allah menempatkan anak dan isterinya di lembah yang gersang nan tandus
c.       Ketaatan Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail saat diperintahkan untuk menyembelih ismail
d.      Ketaatan umi musa saat diperintahkan untuk membuang anaknya musa ke sungai nil karena kekhawatirannya terhadap fir’aun.

Cara Memperoleh Kebiasaan Indhibat :
            Yaitu dengan cara memahami nilai-nilai indhibat yang ada dalam rukun islam kemudian menerapkannya dalam amaliyah nyata:
  1. Syahadatain, yang berkonsekuensi
a.       Hanya beribadah kepada Allah dengan syariat yang diajarkan rasulNya dan menjauhi taghut
b.      Membenarkan semua berita yang datang dari rasul
c.       Mentaati semua perintah Allah dan rasulnya dan menjauhi laranganNya
  1. Shalat
Umat islam diperintahkan melaksanakan sholat bukan hanya melaksanakannya sebagai rutinitas saja, tapi lebih dari itu shalat harus dilakukan dengan ikhlas, khusyuk dan memenuhi hak-hak dalam shalat itu sendiri.
  1. Zakat. Ia adalah ibadah yang terikat dengan haul dan nishab
  2. Puasa. Ia adalah ibadah yang dikhususkan oleh Allah dalam ganjarannya
  3. Haji. Ibadah yang terikat dengan waktu dan tempat dan memerlukan kesiapan yang matang seperti harta, fisik, dan mental.
Buah Dari Indhibat
  1. Selalu dapat pertolongan dari Allah swt.
  2. Hidup terasa tanpa beban karena tidak tersiksa dengan perasaan-perasaan bersalah
  3. Disenangi orang di sekitar

Wallahu a’lam bishawab

Senin, 20 April 2015

How To Be Rich “Menggapai Kekayaan Dengan Mendekatkan Diri Pada Sang Maha Pemberi Rezki”



Oleh: Ust. Suparyono (Anggota Legislatif Kota Depok)
Disampaikan di Pengajian Rutin Ahad Pagi Masjid Al-Muttaqin Pondok Sukmajaya, Depok



SEBUTAN HARTA DALAM AL QUR ‘AN
  1. Maal/amwal
  2. Dunia
  3. Al hubb  (Wa innahu lihubbil khairi lasyadid)
  4. Nama bendanya langsung (seperti; emas, binatang, dll.)
Sikap Kita Terhadap Harta
  1. Bekerjalah untuk duniamu seakan kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan kamu akan mati besok
  2. Rebutlah apa saja yang telah Alloh sediakan untukmu berupa kampung akhirat tapi jangan lupakan nasib kamu di dunia
  1. Merebut dunia vs Mencintai dunia (merebut dunia bukan untuk mencintainya), sebaik baik harta adalah berada di tangan orang yang sholeh.
PERINTAH  MENJADI KAYA DAN MENGHINDARI KEMISKINAN
  1. Wa aqiimusholah wa atuzzakah…. (hanya orang kayalah yang berzakat)
  2. Yadul ‘ulya khoirun min yadi shufla (tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah)
  3. Al mu’minul qowiyyu khoirun minal…. (mukmin yang kuat – kuat dalam segala asfek termasuk harta- lebih Allah cintai dari pada mukmin yang lemah)
  4. Seandainya saja kemiskinan itu berupa makhluk niscaya sudah aku penggal lehernya (Ali bin Abi Tholib)
  5. Doa Nabi: Allohumma inni a’udzu bika minalkufri wal faqr (ya allah aku berlindung kepadaMu dari kefaqiran/kemiskinan dan kekafiran)
  6. Ni’mal maalu sholih lilmari sholih (sebaik baik harta adalah berada di tangan orang yang sholeh)
  7. Robbana atina Fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqinaa adzabannar….
FAKTA SEJARAH
1.Rosululloh SAW  orang kaya
2.Abu Bakar Shiddiq  RA  orang kaya
3.Umar Bin Khottob RA orang kaya
4. Utsman bin Affan RA orang kaya
5. Abdurrahman Bin Auf  RA orang kaya
6. Umar Bin Abdul Aziz dan masyarakatnya orang kaya, sampai sulit sekali mencari mustahiq yang mau menerima zakat.
7. Imam Abu Hanifah juga kaya

TIGA KESALAHAN BESAR YANG MEMBUAT KITA MISKIN
  1. Salah persepsi (diantaranya: ketika membaca sejarah bahwa Rasulullah tidur di atas pelepah korma sampai badannya berbekas seakan ini alasan bahwa Beliau adalah orang yang tidak mampu, padahal terbukti mahar Rasulullah ketika menikahi khodijah dengan puluhan ekor onta)
  2. Salah memilih tempat
  3. Salah belanja

DEVINISI KAYA
1. Ketika seseorang memiliki penghasilan minimal 2 US Dollar/hari
2. Ketika seseorang memiliki penghasilan minimal 1,5 US Dollar/hari
3.Ketika seseorang memiliki penghasilan diatas nisob zakat
4. Ketika seseorang memiliki penghasilan lebih dari kebutuhannya
5. Ketika seseorang memiliki passive income melebihi gaya hidupnya  ( R. Teosaki )

DUA STRATEGI BESAR
1.  Perbesar dan perbanyak pintu masuknya
2.  Perkecil dan persedikit pintu keluarnya

YANG PALING PENTING
Dunia/harta ibarat seekor anjing dengan Tuannya, kalau kamu ingin memiliki anjing itu jangan kamu kejar anjingnya pasti kamu akan kalah karena kaki anjing ada empat sementara kakimu hanya dua.  Kalau kamu menginginkan  anjing itu dekatilah tuannya. Kalau kamu menginginkan harta kekayaan maka banyaklah perdekatkan diri kepada pemilik harta itu yaitu Allah subhanahu wata’ala.

Beberapa Cara Agar Kita Menjadi Kaya Harta
1. Bersyukur
… Jika kamu bersyukur pasti akan Alloh tambah nikmat itu dan jika kamu kufur ketahuilah bahwa Azab Alloh sangatlah pedih (Al-Qur’an Surat Ibrahim)
  1. Perbanyak ibadah
  2. Tidak mubazir
  3. Menggunakan nikmat Alloh sesuai peruntukan
  4. Memelihara nikmat Alloh
  5. Berbagi


2. Beristighfar
Nuh berkata kpd kaumnya “ beristigfarlah kalian semua kepada Alloh, Sesungguhnya Ia maha pengampun, Dia akan mengirimkan kepada kalian hujan, Dan Dia akan memberikan kepada kalian harta benda dan anak-anak, dan Dia akan tumbuhkan untuk kalian Kebun/hutan-hutan dan akan Dia jadikan untuk kalian sungai-sungai  ( QS Nuh : 10-11

3. Bershodakoh
1. Man jaa a bilhasanati falahu ‘asyru …..  barang siapa yang melakukan kebaikan maka baginya ganjaran sepuluh kali lipat.
2. Tidak akan berkurang harta karena shodakoh
3. Siapa yang mendekatkan dirinya kepada Alloh dengan kebaikan sejengkal maka Allah akan mendekatinya lebih dari itu dan seterusnya.
4. Ma min yaumin yushbihu fihil ‘ibadu illa

4. Bersilaturrahim
     Siapa yang ingin dibentangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia bersilaturahmi
SILATURRAHIM DAPAT MENGHASILKAN:
  1. Informasi
  2. Inspirasi
  3. Promosi
  4. Relasi
 5. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Ridhollohi fi ridho walidain

6. Banyak Beramal Sholeh
Man ‘amila sholihan min dzakarin aw untsa wa hua mukminun fa lanuhyiyyannahu hayatan thoyyibah (barang siapa yang beramal sholeh baik itu laki2 maupun perempuan sedangkan ia beriman maka baginya kehidupan yang baik)

7. Sholat Duha
Wahai anak Adam  sholatlah untuk-Ku empat rokaat pada permulaan siang ( dhuha )  maka akan Aku cukupkan kebutuhanmu di sore hari  (Hadits qudsi diriwayatkan oleh Turmuzi)

8. Membaca Surat Alwaqiah Setiap Malam
Man qoroa surotal waqiah  kulla lailatin lam tushibhu faqotun abadan (barang siapa membaca surat al-waqiah setiap malam, maka tidak akan ditimpakan baginya kemiskinan selamanya)
9. Banyak Berzikir
  1. Faman a’rodho an dzikri fainna lahu ma’isyatan dhonka wa nahsyuruhu yaumal qiyamati a’ma (barang siapa berpaling dari berdzikir kepadaku maka baginya kehidupan yang sempit …)
  2. Ala bi dzikrillahi that mainnul qulub (hanya mengingat Allah-lah hati menjadi tenang)

10. Tidak Tidur Setelah Subuh
Satu  pagi Rosululloh melihat keluar rumah melalui jendela kemudian beliau berkata kepada Aisyah RA “Caba kamu lihat para malaikat sedang membagikan rizki kepada manusia”

11. Menikah
Dan nikahilah orang-orang sendirian diantara kalian dan orang-orang yang sholih diantara budak laki-laki dan budak perempuan kalian, jika mereka miskin maka Alloh lah yang akan mengkayakan mereka dengan segala karunianya

12. Membantu Orang lain
 Innalloha fi ‘aunil ‘abdi ma damal ‘abdu fi ‘auni akhihi (Allah akan menolong hambanya selagi hamba tersebut mau menolong saudaranya)

13. Bertaqwa
…Siapa yang bertaqwa kepada Alloh maka Alloh akan memberikan kepadanya solusi dari berbagai masalah dan akan memberinya rizqi dari jalan yang tidak pernah ia sangka… ( Surat Tholaq : 3-4 )

14. DOA
  1. Berdoalah kepada ku pasti akan aku penuhi permintaanmu
  2. Kalau ada hambaKu yang bertanya kepadamu tentang Aku, katakan kepadanya bahwa Aku dekat, Aku akan menjawab semua permintaannya jika mereka meminta
  3. Allohumma inni audzubika minal hammi walhazan … (ada di Al-Ma’tsurat)
  4. Allohumma inni audzu bika minal kufri wal faqr
  5. Allohumma inna nasalukal huda wattuqo wal afaafa walghina (alghina=kekayaan)

15.MENOLONG ALLOH
Wahai orang-orang yang beriman jika kalian menolong Agama Alloh SWT pasti Alloh akan menolong kalian  dan menguatkan prinsip kalian (QS Muhammad)
Tiga kelompok manusia yang berhak mendapat pertolongan Alloh :
    1. Mujahid Fi sabililah
    2. Budak yang berusaha membebaskan dirinya dari perbudakan
    3. Orang yang menikah karena ingin menjaga kehormatan 

Wallahu A'lam Bish-Shawab.

Selasa, 14 April 2015

Akhlak Yang Mulia Nan Sempurna

Akhlak seorang manusia tidak sekedar harus mulia, tapi juga harus sempurna. Hemm… apa bedanya ya?
Ya tentu beda, kenapa? Karena setiap manusia pasti pada fitrahnya memiliki akhlak yang mulia, hanya saja lingkungan dan kehidupannya yang membuat ia berubah. Kita ketahui bahwa manusia itu lahir dalam keadaan fitrah, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى فِطْرَةٍ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ
“setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah (mulia), maka orangtuanyalah yang akan mempengaruhinya sehingga ia menjadi yahudi, nashrani atau majusi”

Nah, akhlak manusia yang sudah mulia ini tidak menutup kemungkinan ada pada diri orang-orang non islam, tapi akhlak yang mulia tidak akan sempurna tanpa adanya keimanan yang tulus kepada Allah subhanahu wata’ala. Makanya diutusnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk menyempurnakan akhlak yang mulia ini dengan keimanan kepada Allah dan Rasul-NYa. Sebagaimana dalam sabda beliau:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلاَقِ
“sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan Akhlaq yang mulia”

Orang yang berakhlak mulia mungkin dia akan berwibawa dihapan sekalian makhluq Allah, tapi jika kemuliaan akhlaq tersebut tidak disempurnakan dengan keimanan yang tulus kepada Allah, maka semua amal dari akhlaqnya akan terputus ketika di akhirat. Orang yang berakhlaq mulia nan sempurnalah yang akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Akhlak itu adalah jati diri seorang manusia, setiap manusia yang tidak berakhlak akan dihinakan oleh manusia yang lainnya bahkan makhluk Allah yang lainnya. Akhlaq adalah bunga yang harum bagi pemegangnya, kemana pun ia pergi akan menjadi kerinduan bagi orang lain, dimanapun ia berada akan menjadi kesejukan bagi orang di sekitarnya.
Kesempurnaan akhlaq yang mulia itu apabila kita mencontoh dari sumber dan praktisinya, siapa lagi kalau bukan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, kemulian akhlaq beliau langsung Allah tegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Qalam:
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيْم
“dan sesungguhnya engkau (Muhammad) memiliki akhlak yang agung”

Akhlaq seorang Rasulullah pun dipuji oleh orang-orang yang memusuhinya sehingga banyaknya para raja yang diajak beliau masuk Islam pun terenyuh untuk memeluk Islam.
Begitu banyak sejarah Islam yang gemilang karena mengikuti tauladan dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Tapi sebaliknya Akhlaq yang sudah terkaburkan dengan kebobrokan semakin membuat si pemilik akhlaq tersebut semakin jauh dari Allah dan semakin terjerembab dalam kubangan kenistaan.
Semoga Kita dapat mentauladi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam menghiasi hidup kita dengan akhlaq yang mulia na sempurna, sehingga yang kita dapatkan adalah kebaikan dunia dan akhirat. Aamiin.


Depok, 14 April 2015